Sesaat kuterdiam di bibir sungai
Di kala panas mulai menjelang aku melambai
Sekumpulan angsa hitam
Seolah mengisyaratkan kematian
Serasa langit beraspalkan api
Aku memohon untuk kedatanganMu
Seperti duri bagi orang-orang yang suci
Dingin jiwaku
Rasa sakit yang tak terhitung
Yang aku hadapi ketika kau meninggalkan aku
Demi duri mawar hitam di kala hujan ....
Akupun bersumpah untuk sebuah pembalasan
Hasrat yang selalu membelenggu
Sebuah luka yang menggores imanku
Deras terasa melalui pembuluh darahku
Dalam kesunyianku
Aku berdoa untuk kesepianmu
Dalam hati ku ciptakan penjara batin untukmu
Untuk Sakitmu untuk lemahmu
Untuk nafsumu untuk kesendirianmu
Sampai kau rasakan tak ada yang lebih baik
Tidak akan ada...